Ayolinx

Kenali Perbedaan QRIS Statis dan Dinamis Sebelum Pakai!

perbedaan-qris-statis-dan-dinamis

Pernah gak sih kalian belanja di mall dan bayar pakai QR code yang disediakan merchant? Pasti pernah, kan? Nah, kalian mungkin juga sadar ada toko yang harus input nominal belanja secara manual, sementara di toko lain, jumlah yang harus dibayar langsung muncul otomatis. Itu karena ada dua jenis QRIS ada yang statis dan dinamis.

Meskipun sekilas terlihat sama, sebenarnya ada banyak perbedaan antara QRIS statis dan dinamis yang masih sering bikin pebisnis bingung. Yuk, simak penjelasannya biar makin paham!

Apa Itu QRIS

QRIS (Quick Response Indonesian Standard) merupakan kode QR yang dirancang dan diawasi oleh Bank Indonesia (BI) bersama Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI). Sistem ini memungkinkan transaksi nontunai atau cashless dengan lebih mudah dan aman.

Dalam penerapannya, QRIS terbagi menjadi dua jenis, yaitu QRIS Statis dan QRIS Dinamis. Berikut adalah penjelasan mengenai kedua jenis QRIS tersebut.

Jenis-Jenis QRIS

QRIS hadir dalam dua jenis utama, yaitu QRIS Dinamis dan QRIS Statis. Setiap jenis memiliki karakteristik dan kegunaannya masing-masing, yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengguna, baik untuk transaksi sehari-hari maupun kepentingan bisnis. Berikut penjelasannya:

QRIS Dinamis

Berbeda dengan QRIS Statis yang bersifat tetap, QRIS Dinamis lebih fleksibel karena tidak menggunakan satu kode yang sama secara berulang. Dengan QRIS Dinamis, sistem akan secara otomatis menghasilkan kode unik untuk setiap transaksi atau pelanggan.

Misalnya, saat kamu berbelanja di sebuah toko, kasir akan mencetak struk berisi QRIS Dinamis yang dibuat khusus untuk transaksi tersebut. Hal ini memungkinkan pemilik usaha untuk lebih mudah melacak dan mencatat pemasukan harian dengan lebih akurat. Oleh karena itu, QRIS Dinamis lebih direkomendasikan bagi para pelaku bisnis.

QRIS Statis

Sementara itu, QRIS Statis adalah kode QR yang telah disediakan merchant secara permanen sebagai metode pembayaran. Karena bersifat tetap, kode ini tidak berubah setiap transaksi, sehingga pelanggan cukup memindai QR code yang sama untuk melakukan pembayaran.

Namun, jika ada perubahan sistem atau pembaruan dalam QR code, merchant harus mengganti kode yang lama dengan yang baru. QRIS Statis biasanya lebih cocok digunakan oleh usaha kecil atau individu yang ingin menyediakan metode pembayaran cashless tanpa perlu membuat kode QR baru untuk setiap transaksi.

Baca Juga: Cara Membuat QRIS All Payment untuk Bisnis Anda

Perbedaan QRIS Dinamis dan Statis

Berikut adalah perbedaan utama antara QRIS Dinamis dan QRIS Statis berdasarkan beberapa aspek penting:

1. Analisa Statistik Penjualan

QRIS Dinamis memudahkan pemilik usaha dalam menganalisis penjualan karena setiap transaksi memiliki kode unik yang dapat dilacak secara otomatis dalam sistem. Dengan begitu, pemilik bisnis dapat melihat jumlah transaksi harian, produk yang paling laris, serta pola pembelian pelanggan dengan lebih akurat. 

Sementara itu, QRIS Statis tidak menyediakan data transaksi secara otomatis, sehingga pencatatan harus dilakukan secara manual atau menggunakan metode tambahan untuk melacak pemasukan dari transaksi yang terjadi.

2. Minim Biaya

QRIS Dinamis biasanya memerlukan biaya tambahan karena sistemnya lebih kompleks, terutama jika terintegrasi dengan sistem kasir atau aplikasi pembayaran digital. Sementara itu, QRIS Statis lebih hemat biaya karena merchant hanya perlu mencetak satu kode QR yang dapat digunakan terus-menerus tanpa perlu pembaruan sistem yang rumit.

3. Lebih Praktis, Cepat, dan Aman

QRIS Dinamis memberikan pengalaman transaksi yang lebih praktis karena kode QR dibuat khusus untuk setiap pembayaran. Selain itu, sistem ini lebih aman karena mengurangi risiko kesalahan transfer atau pembayaran ganda. 

Sementara itu, QRIS Statis lebih mudah digunakan karena pelanggan hanya perlu memindai satu kode yang sama setiap kali melakukan pembayaran. Namun, karena tidak unik untuk setiap transaksi, ada risiko kesalahan nominal jika pelanggan tidak memasukkan jumlah pembayaran dengan benar.

Dapat disimpulkan QRIS Dinamis lebih cocok untuk bisnis yang membutuhkan pencatatan transaksi yang akurat dan otomatis, sedangkan QRIS Statis lebih ideal untuk usaha kecil yang ingin menyediakan metode pembayaran cashless dengan biaya rendah dan sistem yang sederhana.

Bagikan Artikel Ini

Subscribe To Our Newsletter

Get updates and learn from the best

Table of Contents