Ayolinx

Tangible Asset: Pengertian, Jenis, Unsur, dan Perbedaannya

tangible aset

Bayangin kalau bisnis itu kayak bangunan. Supaya kokoh dan berkembang, butuh fondasi yang kuat, kan? Nah, salah satu fondasi penting dalam dunia bisnis adalah tangible asset, alias aset berwujud. Ini bukan sekadar barang atau peralatan, tapi aset nyata yang bisa menunjang operasional dan bikin perusahaan makin maju.

Di artikel ini, kita bakal kupas tuntas tentang tangible asset mulai dari pengertiannya, jenis-jenisnya, unsur pembentuknya, sampai bedanya dengan aset tidak berwujud. Yuk, simak dan baca penjelasannya sampai habis!

Apa Itu Tangible Asset?

Tangible asset adalah aset berwujud yang memiliki bentuk fisik dan dapat dilihat serta disentuh. Contoh tangible asset antara lain tanah, gedung, kendaraan, mesin produksi, dan inventaris kantor. Aset ini berbeda dari intangible asset, yang tidak memiliki bentuk fisik, seperti hak paten, merek dagang, dan goodwill.

Tangible asset memiliki nilai ekonomi yang dapat dihitung dan sering kali menjadi bagian penting dalam laporan keuangan perusahaan. Aset ini berperan besar dalam operasional bisnis dan dapat memberikan manfaat dalam jangka pendek maupun panjang.

Jenis-Jenis Tangible Asset

Tangible asset terbagi dalam beberapa kategori utama berdasarkan fungsinya dalam bisnis, yaitu:

1. Aset Tetap (Fixed Assets)

Aset tetap adalah tangible asset yang digunakan dalam operasional bisnis dan memiliki masa manfaat jangka panjang. Contohnya:

      1. Tanah dan bangunan
      2. Mesin produksi
      3. Kendaraan operasional
      4. Peralatan kantor

2. Aset Lancar (Current Tangible Assets)

Aset ini bersifat sementara dan dapat dengan cepat dikonversi menjadi uang tunai dalam waktu singkat. Contohnya:

      1. Stok barang dagangan
      2. Bahan baku produksi
      3. Perlengkapan kantor

3. Aset Konsumtif

Jenis aset ini digunakan untuk kebutuhan konsumsi pribadi atau operasional yang tidak langsung berkontribusi pada produksi. Contohnya:

    1. Perabotan rumah tangga
    2. Kendaraan pribadi

Unsur-Unsur Tangible Asset

Tangible asset memiliki beberapa unsur utama yang membedakannya dari jenis aset lain. Unsur pertama adalah bentuk fisik, di mana aset ini dapat dilihat, disentuh, dan dirasakan secara langsung. Selain itu, tangible asset memiliki nilai ekonomi yang dapat diukur secara objektif dan dicatat dalam laporan keuangan perusahaan. 

Unsur berikutnya adalah fungsi operasional, di mana aset ini berperan dalam mendukung aktivitas bisnis, seperti mesin produksi atau kendaraan operasional. Terakhir, sebagian besar tangible asset mengalami penyusutan atau depresiasi, yaitu penurunan nilai seiring waktu akibat pemakaian atau usia, kecuali aset seperti tanah yang umumnya tidak mengalami penyusutan.

Baca Juga: Intip 3 Trend Online Payment Saat Ini!

Contoh Tangible Asset dalam Bisnis

Hampir semua bisnis memiliki tangible asset untuk mendukung operasional mereka. Beberapa contoh tangible asset yang umum dalam dunia bisnis meliputi:

  1. Gedung perkantoran
  2. Kendaraan perusahaan
  3. Mesin produksi
  4. Inventaris kantor (meja, kursi, komputer)
  5. Stok barang dagangan

Dalam bisnis digital, tangible asset bisa berupa perangkat seperti laptop, ponsel, atau alat lainnya yang digunakan untuk menjalankan operasional online dan strategi pemasaran digital.

Perbedaan Tangible dan Intangible Asset

Tangible asset dan intangible asset memiliki karakteristik yang berbeda dalam hal bentuk, nilai, dan peran dalam bisnis. Berikut perbedaannya:

Aspek Tangible Asset Intangible Asset
Bentuk Berwujud, dapat dilihat dan disentuh Tidak berwujud, bersifat abstrak
Contoh Mesin, kendaraan, tanah, inventaris kantor Hak cipta, paten, goodwill, merek dagang
Nilai Dapat dihitung secara jelas dalam laporan keuangan Sulit dihitung karena bergantung pada faktor non-fisik
Penyusutan Sebagian besar mengalami penyusutan seiring waktu Tidak mengalami penyusutan, tetapi bisa kehilangan nilai jika tidak dikelola dengan baik

Baik tangible maupun intangible asset memiliki peran penting dalam bisnis. Perusahaan perlu mengelola keduanya dengan baik untuk menjaga kestabilan keuangan dan daya saing mereka di pasar.

Kesimpulan

Tangible asset adalah aset berwujud yang punya nilai ekonomi dan berperan besar dalam operasional bisnis. Aset ini terbagi menjadi tiga kategori utama, seperti aset tetap, aset lancar, dan aset konsumtif. Beberapa ciri khas tangible asset meliputi bentuk fisik, nilai ekonomi, fungsi operasional, dan penyusutan.

Memahami perbedaan antara tangible dan intangible asset penting banget buat perusahaan supaya bisa mengelola sumber daya dengan lebih efektif. Dengan strategi pengelolaan aset yang tepat, bisnis bisa berjalan lebih efisien, stabil, dan berkembang dalam jangka panjang.

Bagikan Artikel Ini

Subscribe To Our Newsletter

Get updates and learn from the best

Table of Contents